Jumat, 28 September 2012

Gerakan Sosial Menurut Para Ahli



Gerakan sosial atau gerakan massa, atau gerakan informal, merupakan sebuah fenomena penting dalam sejarah pertumbuhan dan kemajuan bangsa-bangsa. Hampir semua peristiwa besar dan mengubah sebuah tatanan, baik itu politik, ekonomi, maupun sosial budaya, seringkali bermula dan mendapat momentum melalui sebuah gerakan sosial. Gerakan sosial itu dalam perspektif politik secara populer juga sering disebut people power.
Jika kita melihat secara historis Gerakan Sosial adalah sebuah fenomena yang universal. Rakyat di seluruh masyarakat manusia tentu mempunyai alasan untuk bergabung dan berjuang demi mendapatkan tujuan kolektif mereka dan secara bersama-sama menentang orang-orang yang berani menghalangi tujuan mereka. Begitu juga yang terjadi di Batubara.
Gerakan Sosial termasuk istilah baru dalam kamus ilmu-ilmu sosial. Meskipun demikian di lingkungan yang sudah modern seperti di Indonesia fenomena munculnya gerakan sosial bukanlah hal aneh. Berbagai gerakan sosial dalam bentuk LSM dan Ormas bahkan Parpol yang kemudian menjamur memberikan indikasi bahwa memang dalam suasana demokratis maka masyarakat memiliki banyak prakarsa untuk mengadakan perbaikan sistem atau struktur yang cacat. Dari kasus itu dapat kita ambil semacam kesimpulan sementara bahwa gerakan sosial merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur pemerintah. Di sini terlihat tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan pemerintah tidak sesuai lagi dengan konteks masyarakat yang ada atau kebijakan itu bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat. Karena gerakan sosial itu lahir dari masyarakat maka kekurangan apapun di tubuh pemerintah menjadi sorotannya.
Jika tuntutan itu tidak dipenuhi maka gerakan sosial yang sifatnya menuntut perubahan insitusi, pejabat atau kebijakan akan berakhir dengan terpenuhinya permintaan gerakan sosial. Sebaliknya jika gerakan sosial itu bernafaskan ideologi, maka tak terbatas pada perubahan institusional tapi lebih jauh dari itu yakni perubahan yang mendasar berupa perbaikan dalam pemikiran dan kebijakan dasar pemerintah. Namun dari literatur definisi tentang gerakan sosial ada pula yang mengartikan sebagai sebuah gerakan yang anti pemerintah dan juga pro pemerintah. Ini berarti tidak selalu gerakan sosial itu muncul dari masyarakat tapi bisa pula hasil rekayasa para pejabat pemerintah atau penguasa. Jika definisi digunakan maka gerakan sosial tidak terbatas pada sebuah gerakan yang lahir dari masyarakat yang menginginkan perubahan pemerintah tapi juga gerakan yang berusaha mempertahankan kemauannya. Jika ini memang ada maka betapa relatifnya makna gerakan sosial itu sebab tidak selalu mencerminkan sebuah gerakan murni dari masyarakat.
Di Indonesia, Gerakan Sosial tak kurang pula gebrakannya. Tak terlalu berlebihan pula jika dikatakan bahwa Gerakan Sosial merupakan bagian terpenting serta tak terpisahkan dari perjalanan Indonesia sebagai sebuah bangsa. Kemerdekaan Indonesia itu sendiri, pada dasarnya tidaklah semata-mata muncul dari gerakan bersenjata, tapi juga lewat Gerakan Sosial, yang tumbuh sebagai manifestasi dari kesadaran sejumlah kaum muda, waktu itu, akan realitas.
1.      Pengertian gerakan sosial. Gerakan sosial (Social Movement) memiliki pemaknaan yang beraneka ragam, Para sarjana berbeda pendapat mengenai apa itu gerakan sosial dan bagaimana cara mempelajarinya. Beberapa sarjana menekankan aspek organisasi dan tujuan dari gerakan-gerakan sosial. Michael Useem, misalnya, mendefinisikan gerakan sosial sebagai tindakan kolektif terorganisasi, yang dimaksudkan untuk mengadakan perubahan sosial. John McCarthy dan Mayer Zald menjelaskan lebih rinci, dengan mendefinisikan gerakan sosial sebagai upaya terorganisasi untuk mengadakan perubahan di dalam distribusi hal-hal apa pun yang bernilai secara sosial. Sedang Charles Tilly menambahkan corak perseteruan (contentious) atau perlawanan di dalam interaksi antara gerakan sosial dan lawan-lawannya. Dalam definisinya, gerakan-gerakan sosial adalah upaya-upaya mengadakan perubahan lewat interaksi yang mengandung perseteruan dan berkelanjutan di antara warganegara dan negara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gerakan sosial adalah tindakan atau agitasi terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat yang disertai program. Secara teoritis Gerakan Sosial merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur pemerintah. Di sini terlihat tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan pemerintah tidak sesuai lagi dengan konteks masyarakat yang ada atau kebijakan itu bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat. Karena gerakan sosial lahir dari masyarakat maka kekurangan apapun ditubuh pemerintah menjadi sorotannya. Dari literatur defenisi tentang gerakan sosial, adapula yang mengartikan gerakan sosial sebagai sebuah gerakan yang anti pemerintah dan juga pro pemerintah. Ini berarti tidak selalu gerakan sosial itu muncul dari masyarakat tapi bisa juga hasil rekayasa para pejabat pemerintah atau penguasa.
Jurgen Habermas, sebagaimana dikutip oleh Pasuk Phongpaichit (2004) menyatakan bahwa Gerakan Sosial hubungan defensive individu- individu untuk melindungi ruang publik dan private mereka dengan melawan serbuan dari sistem negara dan pasar.
Anthony Giddens menyatakan Gerakan Sosial sebagai upaya kolektif untuk mengejar kepentingan bersama atau gerakan mencapai tujuan bersama atau gerakan bersama melalui tindakan kolektif (action collective) diluar ruang lingkup lembaga-lembaga yang mapan. Sedangkan Mansoer Fakih menyatakan bahwa Gerakan Sosial dapat diartikan sebagai kelompok yang terorganisir secara tidak ketat dalam rangka tujuan sosial terutama dalam usaha merubah struktur maupun nilai sosial. Sejalan dengan pengertian Gerakan Sosial di atas, Herbert Blumer merumuskan Gerakan Sosial sebagai sejumlah besar orang yang bertindak bersama atas nama sejumlah tujuan atau gagasan. Robert Misel dalam bukunya yang berjudul Teori Pergerakan Sosial mendefenisikan Gerakan Sosial sebagai seperangkat keyakinan dan tindakan yang tak terlembaga yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memajukan atau menghalangi perubahan dalam masyarakat.
Tetapi, David Meyer dan Sidney Tarrow, dalam karya mereka Social Movement Society (1998). Memasukkan semua ciri yang sudah disebutkan di atas dan mengajukan sebuah definisi yang lebih inklusif tentang Gerakan sosial, yakni: Tantangan-tantangan bersama, yang didasarkan atas tujuan dan solidaritas bersama, dalam interaksi yang berkelanjutan dengan kelompok elite, saingan atau musuh, dan pemegang otoritas.
2.      Tipologi gerakan-gerakan sosial yang berkembang dalam masyarakat. Ada berbagai macam tipologi atau tipe yang melandasi terbentuknya gerakan-gerakan sosial. Mansur Fakih dalam bukunya “Masyarakat Sipil untuk Transformasi Sosial” 1996, mengkelasifikasikan gerakan-gerakan sosial yang berkembang di masyarakat menjadi tiga tipe. Tipe pertama adalah “Kompromis”, tipe kedua adalah “Reformis”, dan tipe yang ketiga adalah gerakan sosial yang “Transformatif”.
Berdasarkan sumber lain, ada juga yang mendiskripsikan gerakan sosial terbut menjadi beberapa tipologi, di antaranya adalah:
1.      Scope/Berdasarkan cakupannya
a.       Reform Movement/ Gerakan reformasi
b.      Radical Movement/ Gerakan radikal
2.      Type of Change/Berdasarkan Jenis Perubahnnya
a.       Innovation Movement/ Gerakan inovasi
b.      Conservative Movement/ Gerakan konservatif
3.      Targets/Berdasarkan Targetnya
a.       Group Focused Movement/ Gerakan yang terfokus pada kelompok
b.      Individual Focused Movement/ Gerakan yang terfokus pada individu
4.      Methods of Work/Berdasarkan Metode Kerjanya
a.       Peaceful Movement/ Gerakan damai
b.      Violent Movement/ Gerakan kekerasan
c.       Terrorist Movement/ Gerakan teror
5.      Old and New Movement /Gerakan Lama dan Baru Gerakan
6.      Range/Berdasarkan Ruang Lingkupnya
a.       Global Movement/Gerakan gkobal
b.      Local Movement/Gerakan lokal
c.       Multilevel Movement/Gerakan yang bersifat multi level


Tidak ada komentar:

Posting Komentar